UMARSALAFY BLOG

USAHA MUSLIM(AH) MEMBELA RISALAH SALAFY

PERANG TERHADAP TERORIS KHAWARIJ BUKAN PERANG TERHADAP ISLAM

Posted by umarsalafy pada Agustus 26, 2010

(Sebuah Catatan Atas Tertangkapnya Abu Bakar Ba’asyir, Bag. 1)

oleh : Al Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menganugerahkan nikmat yang sangat besar kepada kaum muslimin di bulan Ramadhan tahun 1431 H yang penuh berkah ini, yaitu dengan tertangkapnya seorang tokoh yang berpaham Teroris Khawarij, Abu Bakar Ba’asyir.

Ucapan terima kasih juga selayaknya diberikan kepada Pemerintah RI, khususnya POLRI melalui Densus 88 –jazaahumullahu khairan- yang telah mengerahkan segenap tenaga untuk menangkap tokoh yang satu ini dan mengumpulkan bukti-bukti keterlibatannya dalam aksi-aksi Teroris Khawarij.

Namun ternyata, di tengah-tengah kegembiraan kaum muslimin atas tertangkapnya tokoh kesesatan tersebut, ada sekelompok kecil orang-orang yang mengatasnamakan umat Islam yang memprotes dan menyatakan secara terbuka ketidaksetujuan mereka, bahkan mengecam pemerintah dengan keras atas penangkapan tersebut. Diantaranya adalah sebuah forum yang menamakan diri Forum Umat Islam (FUI), yang mengklaim beranggotakan ormas-ormas Islam, diantaranya Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin, Jamaah Anshorut Tauhid, Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI), Al Irsyad Al Islamiyyah, Front Perjuangan Islam Solo (FPIS), Majelis Tafsir Al Quran (MTA), Majelis Az Zikra, PP Daarut Tauhid, Hidayatullah, PII dan Wahdah Islamiyah yang berpusat di Makassar.

Baca entri selengkapnya »

Posted in Manhaj | Dengan kaitkata: , , | Leave a Comment »

Dialog Bersama Ikhwani – Syubhat dan Bantahan (V)

Posted by umarsalafy pada Juni 26, 2010

Penulis: Abu Abdillah Ahmad Bin Muhammad Asy-Syihi

—————————————————————

Syubhat dan tuduhan yang dilontarkan oleh orang-orang Ikhwani

Saudaraku… mudah-mudahan Allah memberi petunjuk kepadamu.

Sesungguhnya, masalah jamaahmu ini adalah sangat unik dan aneh, hal ini dilihat dari cara muamalah di antara anggotanya.

Mereka mengerahkan kesungguhan yang tidak gampang untuk membuat syubhat dan kedustaan, yang terlampau susah untuk membuat syubhat dan kedustaan, yang terlampau susah untuk mencari jalan keluarnya. Kemudian syubhat dan kedustaan tersebut mereka lontarkan kepada orang-orang yang terikat dengan mereka… supaya tetap tinggal dengan mereka dan dikuasai oleh mereka dan oleh otak-otak mereka, kemudian sesudahnya mereka akan tetap bersama kelompok ini dan loyalitas mereka tetap kepada kelompok ini…!

Barangkali masalah ini sangat aneh menurut pandanganmu. Tidak… bukan berarti saya mengada-ada kedustaan atas mereka, akan tetapi dikarenakan kurang atau tidak adanya perhatian kepada masalah ini, juga karena kamu tidak mendengar dari sisi-sisi yang lain.

Aku sodorkan kepadamu sebagiannya….

Syubhat Pertama
—————
Mereka membedakan antara salafiyyah yang ada di medan Islam dengan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Yaitu mereka membagikan pembahasan di dalam masalah ini dengan judul “Mufradaat as-Salafiyyah al-Jadidah” (Keganjilan-keganjilan Salafiyyah Gaya Baru) dan saya adalah termasuk
orang-orang yang menerima bagian pembahasan ini tatkala saya berada di dalam tanzhim (organisasi) mereka. Dan sungguh mereka membuat kebingungan yang mencegangkan. Hal itu mereka lakukan agar bisa memberi kerancuan kepada orang yang bergabung dengan kelompok mereka dan membuat suatu tameng di dalam diri mereka yang memisahkan antara mereka dengan Ahlus Sunnah wal Jama’ah (salafiyyah). Mereka menyangka di dalam pembahasan yang dibagi-bagi ini bahwa salafiyyah yang ada sekarang ini tidaklah mempunyai perhatian kecuali hanyalah takfir (mengkafirkan), tabdi’ (membid’ahkan), tafsiq (memfasiqkan) dan tadlil (menyesat-nyesatkan) dan bahwa mereka adalah alat pada suatu badan keamanan…. Tongkat-tongkat yang ada di bawah ketiak-ketiak peraturan yang timpang. Mereka adalah penakut untuk mengkritik para penguasa dan peraturan-peraturan yang ada, padahal semua hal tersebut pantas untuk mendapat kritik. Dan mereka juga penakut untuk terlibat langsung dengan masalah-masalah yang terjadi serba bisa menimbulkan kemurkaan bagi hakim (penguasa) dan peraturan.

Baca entri selengkapnya »

Posted in Manhaj | Leave a Comment »

Dialog Bersama Ikhwani – Fatwa Ulama tentang Mereka (IV)

Posted by umarsalafy pada Juni 26, 2010

Penulis: Abu Abdillah Ahmad Bin Muhammad Asy-Syihi

——————————————————————-

Saudaraku… mudah-mudahan Allah menjagamu. Apakah kamu mendengar perkataan ahli ilmu tentang jamaah yang kamu berada di dalamnya?

Telah ditanya al-Muhadits Syaikh Muqbil al-Waadi’i seorang alim dari negeri Yaman, “Apakah jamaah Ikhwanul Muslimin, Tablighi dan Quthbiyyin (orang-orang yang mengikuti pemikirannya Sayyid Quthub) termasuk Ahlus Sunnah wal Jama’ah atau bukan?”

Maka beliau pun menjawab: “Adapun jamaah Ikhwan (Ikhwanul Muslimin, red), jamaah Tabligh dan al-Quthbiyyin, maka lebih baik untuk dihukumi kepada manhaj mereka. Dan manhaj (prinsip dan cara berfikir) mereka bukan termasuk Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Adapun individu (masing-masing jamaah), maka kalian pun tahu bahwa sebagian orang terkecoh, menyangka seseorang sebagai salafi 1) dan mendatangkan dia dalam rangka membela agama Allah Ta’ala, dan berjalan dengan mereka, karena mereka campur aduk.

Individu-individu ini campur baur tidak bisa dihukumi atas mereka dengan satu hukum yang umum akan tetapi manhaj-manhaj mereka, bukanlah dari manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah.” [Kaset Al-As-ilah as- Saniyyah li ‘Allamah al-Bilaad al-Yamaniyyah]

Al-Muhaddits as-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah pernah ditanya juga tentang apa hukum banyaknya jumlah jamaah-jamaah dan kelompok-kelompok Islam, sementara masing-masing berbeda dalam manhajnya, cara-cara dakwahnya dan akidahnya serta dasar-dasar yang tegak di atas jamaah-jamaah ini, terlebih dikatakan bahwa jamaah yang haq adalah satu sebagaimana yang disebutkan dalam hadits?

Maka beliau pun menjawab: “Ringkas kata dalam masalah ini kitakan, “Tidak tersamar
bagi setiap muslim yang tahu akan kitab dan sunnah dan apa-apa yang ada pada Salaf ash-Shalih Radhiallahu ‘anhum bahwasanya:
1. Pengelompokan (tahazzub) dan perkumpulan (takatul) dalam jamaah-jamaah yang berlainan pola berfikirnya
2. Manhaj-manhaj (prinsip) dan cara-cara (model-model mereka)

Baca entri selengkapnya »

Posted in Manhaj | Leave a Comment »

Dialog Bersama Ikhwani – Penyempalannya (III)

Posted by umarsalafy pada Juni 26, 2010

Penulis: Abu Abdillah Ahmad Bin Muhammad Asy-Syihhi

—————————————————————–

Al-hizbiyyah dan kejelekan-kejelekan tanzhim yang bersifat rahasia

Saudaraku… mudah-mudahan Allah Ta’ala memberikan hidayah dan taufik-Nya kepada apa yang Allah sukai dan Allah ridhai.

Sebenarnya aku menilai sikap hizbiyyah yang sempit dan hidup di jamaahmu, adalah termasuk dari sebab yang paling asasi dan telah menjadikan umat ini dalam firqah-firqah serta kelompok-kelompok.

Barangkali kamu akan keheranan dengan hal ini…

Akan tetapi aku katakan: Kemarilah bersamaku untuk melihat sejauh mana kebenaran penilaianku. Sebelum saya mulai, saya ingin bertanya kepadamu dengan satu pertanyaan.

Apakah kamu masuk dalam tanzhim rahasia yang ada di jamaahmu? Jika jawabnya, “Ya…”, maka perhatikanlah… Apa yang kamu rasakan dari muamalah mereka terhadapmu sebelum dan sesudah kamu masuk dalam tanzhim ini?

Bukankah di dalamnya ada perbedaan-perbedaan besar? Tidakkah kamu bertanya-tanya mengapa berbeda seperti ini? Akan aku katakan kepadamu mengapa demikian….

Dikarenakan loyalitas dan muamalah mereka dengan manusia berasaskan tanzhim ini, … maka barangsiapa yang berada dalam tanzhim ini, dialah kawan akrabnya, dialah orang yang patuh, … dialah saudara…, dan dialah syaikh 1), … dialah… dialah…

Dan barangsiapa yang belum menjadi anggota dan masuk dalam tanzhim mereka ini, tapi dia membela pemikiran mereka ini, maka dia adalah penolong… dialah yang membantu… dialah yang bisa diajak kerjasama. Orang biasa… orang yang baik….

Adapun orang yang tidak masuk dalam tanzhim mereka, akan tetapi dia mengikuti dalil dari Kitab dan Sunnah dengan pemahaman salaful ummah, dari shahabat Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat…, maka dia adalah orang yang suka mengkafirkan (mukaffir), dialah orang yang suka membid’ahkan…, dia orang pemerintahan dan dia adalah utusan dari badan keamanan (intelijen)…, dialah orang yang bodoh dengan waqi’ (fakta), dialah orang yang suka memecah belah… dialah… dialah… dan seterusnya.

Baca entri selengkapnya »

Posted in Manhaj | Leave a Comment »

Dialog Bersama Ikhwani – Kondisi Pimpinannya (II)

Posted by umarsalafy pada Juni 26, 2010

Penulis: Abu Abdillah Ahmad Bin Muhammad Asy-Syihhi

—————————————————————-

Kondisi sebagian pimpinan kelompok ini dan manhaj mereka

Saudaraku, mudah-mudahan Allah Ta’ala menjagamu… Saya ingin bertanya kepadamu satu pertanyaan, tidak hanya satu, bahkan beberapa pertanyaan.
– Apa yang kamu ketahui tentang jamaah (kelompok) yang kamu ada di dalamnya?
– Apa yang kamu ketahui tentang manhaj dari jamaah ini…?
– Dan apa yang kamu mengerti dari sebagian pimpinan dan pendiri jamaah ini…? Seperti Hasan Al-Banna, Tilmisani, dan … dan …
– Apakah mereka berada dalam al-haq atau tidak?

Jangan kamu tergesa-gesa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini… kenapa? Dikarenakan jika kamu mengatakan kepadaku bahwa mereka dalam al-haq, maka akan saya tanyakan kepadamu: Apa dalilnya…?

قُلْ هَاتُواْ بُرْهَانَكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
artinya : “Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu adalah orang yang benar.” (QS Al Baqarah 111)

Oleh karenanya saya katakan, kemarilah bersamaku untuk melihat dan menelaah: Apakah jamaahmu berada dalam al-haq atau tidak? Dan apa dalilnya…?

Maka kita memulai dengan menyebut para pendiri jamaahmu dan pimpinannya agar kita mengetahui manhaj mereka dan sedikit dari perbuatan mereka, akan tetapi… janganlah kamu marah, dan gelisah dulu, juga jangan ta’ashub (fanatik golongan)! Dan janganlah kamu menyangkal, kecuali dengan dalil!

Baca entri selengkapnya »

Posted in Manhaj | Leave a Comment »

Dialog Bersama Ikhwani – Pendahuluan (I)

Posted by umarsalafy pada Juni 26, 2010

Penulis: Abu Abdillah Ahmad Bin Muhammad Asy-Syihhi

——————————————————————

Mukadimah penulis

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, meminta pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa-jiwa kami dan kejelekan amalan-amalan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak akan ada yang menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan oleh Allah, maka tidak akan ada yang memberi petunjuk kepadanya.

Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali hanya Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang hamba dan utusan-Nya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Ali Imran: 102)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
artinya : “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (An-Nisa: 1)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (Al-Ahzab: 70-71)

Baca entri selengkapnya »

Posted in Manhaj | Dengan kaitkata: , | Leave a Comment »

Dakwah Yang Haq

Posted by umarsalafy pada April 4, 2010

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Membuka internet dan mencoba melihat usaha2 dakwah, maka Alhamdulillah, telah banyak blog ataupun situs yang membawakan dakwah yang haq yaitu dakwah salafiyah. (seperti blog antosalafy, blog sunniy salafy (tapi bukan blog abusalafy karena didalamnya penuh dengan kebohongan). kalo situs seperti salafy.or.id, almakassari.com, assyariah.com, tapi bukan salafyindonesia.com). Dakwah yang bagi kelompok ahlu bid’ah sering dikatakan sebagai dakwah yang tidak berakhlak maka naudzubillah,, semoga Allah memberikan kepada ana dan mereka Hidayah agar mereka mengetahui akan indahnya dakwah salafiyah yang kebenarannya seperti terangnya matahari disinar bolong, ngga ada yang ditutup-tutupi, benar2 merupakan dakwah yang mencontoh dakwah Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam, didalamya penuh dengan hujjah al qur’an dan hadist sehingga antum2 sekalian tidak mungkin ragu lagi akan kebenarannya. Tidak seperti jamaah tabligh yang juga mengaku sebagai pembawa dakwah Rasulullah, padahal nyata-nyata mereka itu banyak melakukan  bid’ah2 yang Rasullullah telah melarangnya, apalagi dimarkaznya disana (india, pakistan), mesjidnya terdapat kuburan ynag dijadikan sebagai tempat untuk beribadah, maka naudzubillahi min dzalika, selidik demi selidik, ternyata dakwah mereka dibangun diatas 4 tarekat sufiyah yang menyesatkan. Bukan juga dakwah ikhwanul muslimin, yang mencari-cari dalil akan bolehnya masuk parlemen untuk membela islam, padahal nyata-nyatanya setelah mereka duduk diparlemen, mereka jauh dari membela islam, kok diam aja tuh melihat berbagai aneka kesyirikan masih merajalela dibumi indonesia padahal kesyirikan inilah sumber malapetaka bagi indonesia, (bukan korupsi sebagaimana sanggkaan orang indonesia tapi kesyirikan, makanya perlu juga kayaknya lembaga Komisi Pemberantasan Kesyirikan, hehehhehe, afwan bercanda) bahayanya lagi, mereka ini punya ilmu agama yang mumpuni, tapi kok malah banyak memberikan syubhat atau kebatilan pada masyarakat ya (semoga Allah memberikan ana  dan beliau Hidayah oleh Allah), bukan juga dakwah Hizbut Tahrir  yang gimana ya, dipikarannya cuman khilafah saja, gimana tuh…mendirikan khilafah kalo diri2 kalian saja masih jauh dari tuntunan Rasullullah, katanya sih jago pikir, tapi kok, yang beginian tidak bisa dipikir. Pikir dong alias tafakkurri, bukannya dakwah Rasulullah itu dakwah kepada tauhid dulu mas, kalo iya, ngapain mau langsung bikin khalifah, padahal kesyirikan masih banyak. Kalo energi mas2 ini digunakan untuk mempelajari tauhid dan mendakwahkan kepada masyarakat itu lebih baik daripada mikirin khalifah yang masih dalam angan2. ya bagusnya sih jangan dulu mas karena khalifah itu akhir dari perjuangan dakwah tauhid mas.

Baca entri selengkapnya »

Posted in Manhaj | Dengan kaitkata: , | Leave a Comment »

Perbaikilah Qalbumu Wahai Saudaraku

Posted by umarsalafy pada Januari 18, 2010

Oleh: Syaikh Muhammad Bin Abdullah Al Imam

Segala puji bagi Allah dan aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, semoga sholawat dan salam senantiasa Allah curahkan kepadanya, kepada keluarganya dan para sahabatnya.

Semoga Allah terima kebaikan ayahanda kami Al ‘Allaamah Syaikh Robi’ Al Madkholiy atas nasehat yang telah beliau sampaikan, yang nasehat tersebut menunjukkan semangat besar beliau atas kaum muslimin secara umum dan atas saudara-saudara beliau para ahlus sunnah secara khusus. Dalam nasehat ini, beliau telah mengingatkan kita dengan nasehat ayahanda dan syaikh kita Al ‘Allaamah Al Waadi`iy semoga Allah merahmati beliau. Beliau dahulu seringkali berwasiat dengan keikhlasan untuk Allah. Beliau pernah berkata:

“Sesungguhnya kita lebih mengkhawatirkan (perlakuan buruk) dari diri kita sendiri terhadap dakwah ini, daripada (perlakuan buruk) dari orang lain terhadapnya”.

Maka wasiat-wasiat ahlul ilmi dan nasehat-nasehat mereka, haruslah senantiasa dijadikan pelajaran, diterima, dicamkan sungguh-sungguh dan dilaksanakan. Maka perkataan Syaikh kita Al Waadi’iy -semoga Allah merahmati beliau-:

“Sesungguhnya kita lebih mengkhawatirkan (perlakuan buruk) dari diri kita sendiri”

Baca entri selengkapnya »

Posted in Manhaj | Dengan kaitkata: , | Leave a Comment »

Jawaban Ilmiah Terhadap Silsilah Pembelaan WI (Bag.1)

Posted by umarsalafy pada Desember 29, 2009

بسم الله الرحمن الرحيم

Jawaban Ilmiah Terhadap Silsilah Pembelaan Wahdah Islamiyah (Bag. 1 )
Abu Abdillah Sofyan Chalid bin Idham Ruray
(Mantan Kader & Da’i Wahdah Islamiyah Makassar)
– حفظه الله تعالى وغفر له ولوالديه ولجميع المسلمين –
Editor : Al-Ustadz Abdul Qodir

Sesuatu yang sungguh sangat saya khawatirkan akhirnya terjadi juga, yaitu kesalahpahaman orang-orang Wahdah Islamiyah (WI) atas nasihat yang saya sampaikan, pandangan yang jelek dan sinis kepada Penulis serta emosi yang berlebihan dalam menyikapi sebuah kritikan. Padahal pada bagian muqaddimah dan juga pada bagian akhir artikel yang berjudul “Mengapa Saya Keluar dari Wahdah Islamiyah” telah saya jelaskan beberapa argumentasi ilmiah mengapa saya menulis artikel tersebut. Tidak lain hakikatnya adalah karena kecintaan saya kepada WI, mantan guru-guru saya yang sangat saya cintai dan kaum muslimin seluruhnya, hadaaniyllahu wa iyyakum.

Oleh karenanya, sebelum jauh melangkah, saya ingatkan kembali satu atsar yang sangat mengagumkan, yang menunjukkan pemahaman Salaf yang sangat mendalam terhadap agama ini :

Abu Shalih al-Farra’ -rahimahullah- berkata, “Aku menceritakan kepada Yusuf bin Asbath tentang Waki’ bahwasanya beliau terpengaruh sedikit dengan perkara fitnah ini”.[1] Maka dia ( Yusuf bin Asbath) berkata, “Dia serupa dengan gurunya –yaitu A l-Hasan[2] bin Shalih bin Hay [3] -” . Aku pun berkata kepada Yusuf, “Apakah kamu tidak takut perkataanmu ini merupakan ghibah?” Beliau menjawab, “Kenapa begitu wahai orang dungu, justru saya lebih baik bagi mereka dibanding ibu dan bapak mereka sendiri; saya melarang manusia dari mengamalkan kebid’ahan mereka, karena bisa mengakibatkan semakin banyaknya dosa-dosa para pengajak kepada bid’ah tersebut. Adapun yang memuji mereka, justru lebih membahayakan mereka . ” [Lihat At-Tahdzib 2/249 no. 516 sebagaimana dalam Lamud Durril Mantsur Minal Qoulil Ma’tsur, karya Abu Abdillah Jamal bin Furaihan al-Haritsiy, muraja’ah : As-Syaikh Sholih Al-Fauzan –hafizhahullah-, (hal. 27)]

Hanya saja, barangkali kecintaan mereka kepada organisasi yang bernama Wahdah Islamiyah terlalu sangat mendalam sehingga teramat sulit menerima satu bentuk kritikan dengan lapang dada sehingga melahirkan pandangan yang buruk serta kebencian kepada orang-orang yang menasihati mereka. Insya Allah, pada artikel ini, saya akan menjawab beberapa kesalahpahaman dan kekeliruan dalam memahami nasihat-nasihat yang disampaikan asatidzah salafiyyin.

Perlu saya tegaskan bahwa pada hakikatnya, jawaban-jawaban WI yang dimuat di alinshof, bukanlah sesuatu yang baru bagi saya, karena hampir seluruhnya telah saya dengarkan sejak masih menjadi santri di WI. Kemudian, karena penulis di alinshof tidak menampakkan dirinya, maka saya anggap ini adalah jawaban resmi WI sebagai kelompok. Lantaran itu, saya sebut saja penulisnya adalah Wahdah Islamiyah (WI). Namun sebelumnya, saya ingin mengingatkan satu permasalahan penting, yakni ketika membaca artikel ini, pembaca sebaiknya menahan emosi dulu dan tetaplah menganggap saya sebagai saudara yang mencintai Anda dan menginginkan kebaikan bagi Anda, agar Anda bisa mencerna dengan baik setiap untaian kalimat dari nasihat ini –semoga Allah Ta’ala memberikan hidayah kepadaku dan kepadamu-.

Baca entri selengkapnya »

Posted in Manhaj | Dengan kaitkata: | Leave a Comment »

Mengapa Saya Keluar dari Wahdah Islamiyah? (Bagian 1 & 2)

Posted by umarsalafy pada Desember 11, 2009

بسم الله الرحمن الرحيم

Mengapa Saya Keluar dari Wahdah Islamiyah? (Bag. 1)
Abu Abdillah Sofyan Chalid bin Idham Ruray
(Mantan Kader & Da’i Wahdah Islamiyah Makassar)
-حفظه الله تعالى وغفر له ولوالديه ولجميع المسلمين-

Editor : Al-Ustadz Abdul Qodir
Muroja’ah : Al-Ustadz Dzulqarnain

Pembaca yang budiman, kini kami akan menyebutkan beberapa penyimpangan yang saya lihat sendiri selama menjadi santri di STIBA al-Wahdah al-Islamiyah Makassar dalam kurun waktu antara tahun ( +) 2001 – 2005, dan tahun 2005 – 2007 masih ber-intisab ke WI serta sempat mengisi beberapa ta’lim dan dauroh WI di Makassar dan di daerah. Berikut beberapa penyimpangan tersebut:

  • Pertama: Kurangnya Kecemburuan kepada Manhaj yang Haq

Perkara inilah yang paling mendorong saya untuk keluar dari WI, sebab keadaan batin saya sangat sulit menerima untuk terus bersama dan berta’awun dalam dakwah bersama orang-orang yang menganggap ringan berteman, bermajelis, menjadikan orang-orang dari kalangan hizbiyyun atau orang yang dikenal memiliki manhaj yang menyimpang dari manhaj Salaf sebagai penceramah dalam acara-acara mereka.

Meskipun sebenarnya ini bukan semata-mata permasalahan batin, akan tetapi karena perintah Allah -Ta’ala- untuk menjauhi orang-orang yang menyimpang, bahkan telah menjadi ijma’ Salaf untuk menghindari orang-orang yang dikhawatirkan penyimpangannya. Allah Ta’ala berfirman,

وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آَيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ وَإِمَّا يُنْسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلَا تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَى مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

“Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaithan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zhalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)”.(QS. Al-An’am : 68)

Baca entri selengkapnya »

Posted in Manhaj | Dengan kaitkata: | Leave a Comment »